Sinarpembaruan.com, Jakarta – Wasekjen Pimpinan Pusat Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) Dedy Candra meminta pemerintah untuk mempercepat vaksinasi pada hewan ternak menyusul tidak kunjung usainya wabah virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal ini perlu dilakukan pemerintah untuk mencegah meluasnya PMK tersebut.
“Pemerintah harus mengutamakan pencegahan virus PMK dengan vaksinasi ke daerah yang belum tertular penyakit ini, sehingga hewan yang masih sehat dapat diselamatkan,” ujar Dedy di Jakarta, Senin (20/6/2022).
Menurut Dedy, langkah pencegahan terhadap PMK tersebut harus disosialisasikan secara luas kepada masyarakat, untuk menenangkan para peternak yang khawatir hewan ternaknya terkena virus ini.
“Mengingat proses pencegahan penyakit ini perlu waktu yang tidak singkat, maka penting sumber informasi dari pemerintah yang menenangkan warga (selaku pembeli) dan para peternak (selaku penjual),” jelasnya.
Dedy juga meminta pemerintah dan peternak bekerjasama untuk mencegah pencegahan virus PMK, yaitu dengan memisahkan hewan yang terserang virus dengan hewan yang masih sehat.
“Hasil dari komunikasi berbagai dinas peternakan daerah salah satunya adalah data di lapangan, data perkembangan virus PMK pun dapat diketahui oleh pemerintah pusat per harinya,” terangnya.
Data tersebut menurut Dedy dapat bermanfaat jika pemerintah ingin menyalurkan bantuan kepada peternak yang hewannya tumbang akibat virus PMK. Dengan begitu, bantuan akan tepat sasaran.
Sebagai informasi, sampai dengan 18 Juni 2022, tercatat bahwa penyakit PMK telah menyebar ke 19 provinsi dan 199 kabupaten/kota, dengan jumlah kasus sakit sebanyak 184.646 ekor, sembuh 56.822 ekor (30,77%), pemotongan bersyarat 1.394 ekor (0,75%), kematian 921 ekor (0,50%), dan yang sudah divaksinasi sebanyak 51 ekor. Sedangkan jumlah populasi seluruh ternak yang berisiko dan terancam (sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi) sebanyak 48.779.326 ekor.