Jakarta – Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Pertanian dan Peternakan Pimpinan Pusat Generasi Muda Pembangunan Indonesia (PP GMPI) Roudutul Jannah meminta pemerintah serius dalam menangani penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak jelang hari raya Idul Adha.
“Kami meminta ada langkah konkrit dan solutif dalam penanganan penyebaran PMK ini, mengingat hari raya Idul Adha semakin dekat, jika tidak segera diatasi maka ini akan sangat berdampak bagi masyarakat,” jelasnya.
Dikatakan nya, jika PMK tidak segera diatasi maka rantai pasok akan terganggu, pedagang dan petani akan menurun penghasilannya kemudian masyarakat akan merasa tidak aman.
“Apalagi hewan ternak seperti sapi, kambing dan kerbau itu sangat dibutuhkan untuk qurban pada saat hari raya Idul Adha,” jelasnya.
Ada beberapa langkah percepatan penanganan penyebaran PMK, kata Roudotul, pertama dilakukan pengobatan dan vaksinasi secara massif, pengaturan lalu lintas hewan ternak kemudian harus ada tim medis khusus di daerah terdampak “jelasnya.
“Di daerah tertentu, yang jumlah hewan terpapar nya tinggi kami kira harus ada tim medis khusus, disertai dokter hewan yang konsen menangani masalah itu,”jelasnya.
Roudotul juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik terhadap penyakit PMK ini.
“Perlu diketahui bahwa penyakit mulut dan kuku (PMK) ini dapat disembuhkan dan tidak menular pada manusia. Bagi masyarakat yang khawatir jika ingin mengkonsumsi daging qurban, sebaiknya hindari mengkonsumsi daging bagian kepala dan kaki,” jelasnya.
Dikatakannya, bahwa pada hari raya Idul Adha ini, adanya penyembelihan hewan qurban dapat membangkitkan ekonomi, khususnya pasca Pandemi Covid-19. Qurban diharapkan bisa meringankan beban masyarakat paling tidak sepekan setelah penyembelihan.
“Adanya pembagian daging Qurban, sangat membantu masyarakat mencukupi kebutuhan pangan khususnya bagi yang tidak mampu. Selain itu para peternak mendapatkan keuntungan lebih dari penjualan hewan ternak dan dapat mengembangkan modal usahanya,” pungkasnya.