Mahasiswa dan Mahalsiswa
Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/rsmgsdaa/public_html/sinarpembaruan.com/wp-content/themes/jannah/framework/classes/class-tielabs-filters.php on line 328

“Naikkan kualitas kata-katamu, bukan nada suaramu. Sebab, yang membuat bunga bermekaran adalah hujannya, bukan petirnya.
“Sebagai kaum intelektual, mahasiswa dipandang berperan penting dalam mengubah tatanan sosial. Narasi yang dikembangkan selama ini menunjukkan bahwa mahasiswa adalah agen perubahan.Mahasiswa diharapkan menjadi generasi penerus bangsa yang mampu melakukan perubahan positif bagi masyarakat.
Peran sebagai agen perubahan ini adalah salah satu dari lima peran mahasiswa. Selain menjadi agen perubahan, mahasiswa berperan sebagai social control, iron stock, moral force, dan guardian of values. Peran penting ini telah ditanamkan pada mahasiswa sejak memasuki bangku kuliah.
Mahasiswa dapat menjalankan perannya sebagai agen perubahan dan membawa masyarakat pada tatanan sosial yang lebih baik. Mahasiswa harus mampu berpikir kritis dan melihat kondisi sosial yang ada maka ia bisa mengupayakan perubahan agar masyarakat hidup dalam kondisi yang lebih ideal.
Namun peran ini tentunya tidak mudah. Tidak semua mahasiswa mampu mengemban peran-peran tersebut. Mahasiswa perlu terus belajar dan menambah pengetahuan agar bisa menjalankan perannya.Upaya-upaya yang bisa kita lakukan sebagai mahasiswa untuk menambah wawasannya seperti membaca buku dan berdiskusi.
Meskipun tidak mudah, sejauh ini banyak contoh nyata mahasiswa sebagai agen perubahan membuktikan bahwa peran tersebut bisa dijalankan. Mahasiswa bisa menjadi agen perubahan.Bila dirunut secara historis, mahasiswa di Indonesia membuat banyak perubahan besar.
Perlu diingat juga oleh kita sebagai mahasiswa, menjadi agen perubahan bukan berarti hanya berkutat dengan gerakan Aksi. Ada banyak gerakan yang bisa dilakukan mahasiswa untuk mendorong terjadinya perubahan. Seperti mendirikan taman baca, perpustakaan jalanan, dan lainnya.
Gerakan literasi di akar rumput seringkali menjadi alternatif gerakan untuk mendorong terciptanya perubahan sosial. Sehingga peran agen perubahan bisa beragam bentuknya.Sebagai mahasiswa dan anak muda, kita bisa melakukan banyak cara untuk membuat perubahan. Tidak hanya perubahan besar, perubahan kecil pun akan tetap memberi dampak.
Jadi, apakah kita sudah menjalankan peran sebagai mahasiswa dengan peran agent of change?Untuk menjadi mahasiswa yang bernilai, kita tidak hanya bisa banyak bicara saja. Sebab jika diibaratkan, mulut adalah senjata dan kata-kata adalah pelurunya, peluru yang ditembakkan oleh senjatanya mengenai sasaran dan tidak membredel segala arah tanpa tujuan.
Untuk mengisi amunisinya, perlu diperbanyak lagi membaca buku, berdiskusi dan lain sebagainya.
Penulis: Fahmi Izzulhaq (Pengurus Rayon Fakultas Tarbiyah Biro Kaderisasi PMII STAI AL-AZHARY CIANJUR)