GAPKI Ungkap Ekspor Sawit Sudah Didominasi Produk Hilir

Jakarta – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat volume ekspor sawit sepanjang 2020 mencapai 34 juta ton. Dari jumlah tersebut, ekspor sawit sudah didominasi oleh produk-produk hilir, sedangkan untuk CPO hanya sekitar 7,1 juta ton.
Secara detail untuk ekspor sawit menurut jenis produk, ekspor refined palm oil 21,1 juta ton, CPO 7,1 juta ton, oleokimia 3,8 juta ton, refined PKO 1,5 juta ton, crude PKO 301.00 ton, dan biodiesel 31.000 ton.
“Kalau kita melihat komposisi ekspor, dari 34 juta ton, yang diekspor dalam bentuk CPO hanya 7 juta. Selebihnya itu dalam bentuk CPO yang diproses, jadi sudah diolah, termasuk juga ada yang sudah diolahnya lebih lanjut dalam bentuk oleochemicals, eskpornya tahun lalu naik sekitar 20%. Ini sebenarnya yang dipakai untuk produk-produk yang berkaitan dengan kesehatan dan kebersihan. Itu produk hilir semua, jadi bahan baku sabun, disinfektan, itu semua produk hilir sawit,” kata Ketua Umum Gapki, Joko Supriyono dalam acara silaturahmi dan diskusi yang digelar Gapki dengan pemimpin media, Kamis (4/3/2021).
Namun diakui Joko, ekspor di luar CPO tersebut masih dalam bentuk komoditas. “Jadi ini mesti dibedakan antara produk hilir dengan branded product. Memang tidak ada mereknya, karena kalau sudah ada mereknya berarti ada bisnis yang beda lagi. Memang tidak dalam bentuk high end branded product, tetapi sudah dalam bentuk olahan yang hilir,” paparnya.
Gapki juga mencatat, ekspor kelapa sawit dan produk turunannya tahun 2020 mencapai US$ 22,97 miliar. Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar US$ 21,7 miliar. “Jadi kita bersyukur, industri ini bisa berkontribusi cukup bagus bagi neraca perdagangan Indonesia,” kata Joko. (-)