Daerah

Sepi Pengunjung, Warga Bali Kembali Jadi Petani dan Nelayan

Denpasar – Wisata Bali mati suri akibat pandemi virus Corona. Warga Bali yang mayoritas bekerja di bidang wisata, banting setir menggarap sawah dan ladang, juga kembali menjadi nelayan.
Salah satunya, pemijat dan instruktur yoga di salah satu hotel mewah di Bali, Ni Nyoman Sutaryani. Perempuan berusia 37 tahun itu kembali ke kampung halaman, ke masa kecilnya, untuk merayapi lagi tangga bambu untuk memetik cengkeh.

Ayu tak pernah membayangkan hidupnya akan akrab dengan aroma cengkeh dan menyentuh pohonnya langsung setiap hari. Tapi, Bali, yang amat bergantung kepada turis, sedang oleng diempas COVID-19.

Tepatnya setelah pemerintah Indonesia menutup perbatasan pada bulan Maret untuk memutus rantai penularan virus Corona. Kemudian, diikuti larangan wisatawan domestik untuk pelesiran ke Bali pada Mei. Cuma perjalanan bisnis dan traveler yang sudah negatif tes COVID-19 yang diizinkan masuk Pulau Dewata.

Sejatinya, bukan sekali ini saja wisata Bali tak berkutik. Pada 2002 Bali kehilangan turis setelah peristiwa bom Bali, kemudian 2003 karena ada wabah SARS, dan erupsi Gunung Agung pada 2017. Tapi, situasi itu tak separah saat pandemi virus Corona menerpa dunia.

Ya, lebih dari setengah perekonomian Bali digerakkan oleh wisata dan seperempatnya terkait aktivitas wisata. Seperti, transportasi pelancong, serta suplai makanan ke hotel dan restoran. Tahun lalu, Bali berhasil menggaet lebih dari 6 juta turis asing dan 10 juta wisatawan domestik.

Dia tidak sendirian, bersama ribuan pekerja wisata lainnya dia harus menepi karena virus Corona dan menjalani cara tradisional yang dikenalnya sejak lama.

“Ini kali pertama saya kehilangan pekerjaan dan kadang kala saya ingin menangis. Semuanya bergerak ke masa lalu. Itu yang harus kami lakukan ketimbang kelaparan,” kata Ayu seperti dikutip NYTimes, Rabu (22/7/2020).

Ribuan pekerja wisata lain di Bali juga seperti Ayu. Mereka kembali akrab dengan kebun dan sawah, menanam bibit dan panen. Pilihan lain adalah kembali ke laut, menjadi nelayan.

Entah sampai kapan situasi itu bakal berlangsung. Bali memang sudah membuka lagi pintu masuk untuk wisatawan lokal, restoran dan pantai-pantai populer juga mulai bisa dikunjungi. Segera pulih wisata Bali!

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close
Close