Adakan Literasi Media, KPI Ajak Publik Kritis Terhadap Konten Penyiaran

Sinarpembaruan – Program Unggulan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat di tahun 2020 adalah Kegiatan Literasi Media, kegiatan ini dalam bentuk Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa, hal ini disesuaikan dengan modifikasi format kegiatan yang sesuai dengan protokol pencegahan dan penanggulangan Wabah Covid-19.
Acara tersebut menghadirkan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Nuning Rodiyah, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Al Masyhari, dan presenter terkemuka televisi, Irfan Hakim.
Dalam acara tersebut Nuning mengatakan, program literasi media tetap digelar KPI, dengan inisiatif melakukan perubahan format kegiatan dari tatap muka secara langsung menjadi tatap muka secara daring. Hal ini dipilih KPI untuk tetap menjalankan fungsi pemberdayaan masyarakat agar senantiasa kritis dan cerdas dalam bermedia, khususnya media penyiaran.
Meskipun demikian kata Nuning, KPI Pusat akan tetap menyelenggarakan kegiatan literasi tatap muka langsung, ini dimaksudkan agar dapat melakukan monitoring secara langsung terhadap keberlangsungan lembaga penyiaran lokal dan stasiun jaringan di daerah.
Literasi selama pandemi, menurut Nuning, tetap menerapkan target peserta secara kewilayahan yang kemudian diperluas dengan peserta umum lintas wilayah
”Untuk literasi daring perdana misalnya, KPI bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk menghadirkan peserta dari wilayah Solo dan sekitarnya, Namun tidak menutup kemungkinan peserta dari luar Surakarta pun ikut serta,”ujar Nuning saat daring literasi media, Kamis (18/6/2020).
“Ini dilakukan untuk melakukan pengukuran hasil secara spesifik terhadap sebuah daerah. Serta mengukur paparan informasi yang disampaikan, juga perubahan pola kepemirsaan yang diperoleh setelah kegiatan literasi,” imbuhnya lagi.
Disamping kata itu Nuning, dalam acara ini masyarakat berkesempatan memberikan masukan terhadap revisi Undang Undang Penyiaran yang tengah menjadi bahasan di Komisi I. Selain tentu saja memberikan pendapat dan juga harapan tentang konten siaran saat ini, khususnya di kondisi “new normal”.
“Hadirnya program literasi media di tengah masyarakat ini merupakan komitmen KPI untuk senantiasa mengikutsertakan publik dalam setiap dinamika yang terjadi di dunia penyiaran,” ujarnya.
KPI akan menggelar literasi secara daring sebanyak 12 kali yang bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di kota kota besar di Indonesia.
“Dari data yang dimiliki KPI, concern atau perhatian publik terhadap konten televisi dan radio semakin besar, hal ini disebabkan salah satunya karena pandemi covid 19 sehingga jumlah penonton televisi meningkat,” pungkas Nuning.