DPR Minta Pemerintah Tak Tergantung Impor Pangan

Sinarpembaruan.com, Bogor – Anggota DPR Komisi VI Elly Rachmat Yasin meminta pemerintah agar memutus ketergantungan pada impor pangan. Sebab, menurutnya, pasokan impor tak selalu lancar, terutama jika ada musibah seperti mewabahnya virus corona atau covid-19.
“Untuk mengatasi peningkatan harga ini, pemerintah masih selalu selalu mengandalkan impor untuk pengamanan stok bahan makanan pokok dan menangkal terjadinya kenaikan harga,” anggota Panja Perdagangan Komoditas Ekspor Komisi VI DPR RI, Elly di Bogor, Rabu (18/3/2020).
Caranya, kata politisi PPP ini, mensinergikan BUMN dan perusahaan swasta untuk meningkatkan produktivitas partanian, perkebunan, peternakan dan industri dalam negeri.
“Jelas saja, produksi pangan dalam negeri seperti daging, susu, gula, bawang putih dan lainnya lemah karena selalu diganggu oleh importasi komoditas sejenisnya. Pemerintah mestinya mengetahui waktu tanam dan panen di masing-masing daerah sehingga keberadaan pangan di setiap daerah terpantau,” katanya.
Ia meminta setiap daerah perlu didukung dalam meningkatkan potensi produksi pangan. Pemerintah harus bersungguh-sungguh mewujudkan swasembada pangan.
Selain untuk mengurangi ketergantungan impor, kata Elly, hal ini juga untuk mengantisipasi kemungkinan pasokan impor sulit karena adanya musibah global seperti wabah Corona ini.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, kenaikan harga atas beberapa kebutuhan pokok antara Rp3000 hingga Rp5000 di beberapa pasar di Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur. (AT)