Sinarpembaruan.com, Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PPP Arsul Sani menghormati wacana untuk melahirkan kembali partai Masyumi atau Masyumi reborn. Sebab, mendirikan partai politik baru adalah kebebasan setiap orang yang diakui konstitusi.
“Kami hormati saja, tetapi kan kita sama-sama tau mendirikan partai politik baru itu bukan hal yang mudah untuk kemudian bisa membawa partai menuju Pemilu,” ujar Arsul Sani di Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Namun, tambah dia, tak mudah mendirikan partai politik baru. Sebab, untuk bisa mengikuti Pemilu harus melalui proses verifikasi yang cukup berat. Kemudian, untuk bisa duduk DPR RI juga harus melewati ambang batas parlemen.
“Tetapi kan kita juga sama-sama tahu dan paham bahwa mendirikan partai politik baru bukan hal yang mudah untuk kemudian bisa membawa partai itu menuju Pemilu dan kemudian bisa duduk di DPR,” terangnya.
Wakil Ketua MPR RI ini menilai, wacana Masyumi Reborn justru dapat merugikan perjuangan politik umat Islam di Indonesia. Sebab, kehadiran partai baru tersebut dapat mengambil segmen partai Islam yang sudah ada.
“Di satu sisi itu merupakan hak warga negara, di sisi lain dalam konteks perjuangan politik umat Islam bisa jadi merugikan. Kenapa? Karena partai politiknya yang baru itu tidak memenuhi ambang batas, mengambil segmen dari partai yang ada, sehingga partai yang ada justru makin kecil,” tandasnya.
“Nah, ini yang menurut saya perlu menjadi pemikiran kita bersama, apakah langkah mendirikan partai Islam baru itu strategis atau tidak dalam konteks perjuangan umat Islam secara keseluruhan,” pungkasnya. (AT)