Sinarpembaruan.com, Jombang – Irfan Asy’ari Sudirman Wahid (Ipang Wahid) mengaku bertemu almarhum KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) dalam mimpinya. Hal itu ia sampaikan saat 40 hari KH Salahuddin Wahid di Pesantren Tebuireng, Kamis (12/3/2020).
“Kemarin saya mimpi ketemu bapak, tidak bicara apa-apa tapi beliau menyaksikan kita bekerja. Ini isyarat bahwa kita harus meneruskan perjuangan bapak untuk Tebuireng, Unhasy, NU dan Indonesia. Mohon doanya kita bisa meneruskan semua cita-cita,” ujar Ipang Wahid.
Ia bercerita mengenai sosok bapaknya sebagai tipe orang yang mempunyai komitmen kuat, yang terlihat saat Gus Sholah memimpin Pesantren Tebuireng dan menjadi Rektor Universitas Hasyim Asyari (Unhasy) Jombang. Gus Sholah tak pernah berhenti memikirkan bagaimana Pesantren Tebuireng dan Unhasy agar menjadi lebih baik.
“Bapak kalau sudah berkomitmen maka akan serius. Khasnya bapak itu mencermati, memetakan, lalu buat strategi apa yang harus dilakukan. Banyak yang meragukan saat awal memimpin Tebuireng. Karena belum paham kepribadian bapak,” terangnya.
Ipang Wahid mengatakan, hingga saat mendekati ajalnya, Gus Sholah masih berdiskusi tentang Tebuireng, Nahdlatul Ulama, dan Unhasy. Ia masih menggambar gedung rektorat Unhasy, meski sudah diminta untuk istirahat tapi Gus Sholah tetap lanjut berkarya.
“Dalam memimpin Tebuireng, bapak menggunakan seluruh jaringannya. Semua tanpa batas. Tidak pernah melakukan sesuatu, tanpa untuk Tebuireng. Siang dan malam. Saya tidak pernah melihat ada orang yang ikhlas seperti bapak,” tandasnya. (AT)
Banyak perkembangan yang tampak di Tebuireng selama dipimpin Gus Sholah. Tidak hanya di Jombang tapi juga luar pulau dengan adanya cabang Pondok Pesantren Tebuireng.
“Gaya kepemimpinan Gus Sholah adalah jujur dalam sikap, sederhana dalam keseharian, tawadlu bertindak, ikhlas, dan sabar dalam berjuang,” pungkasnya. (AT)