
Sinarpembaruan.com, Jakarta – Kasus Demam Berdarah (DBD) di Nusa Tenggara Timur (NTT) tak kalah dengan virus corona. Sejak Januari hingga awal Maret 2020, jumlah kasus DBD di NTT mencapai 3.109 kasus.
“Kasus DBD di NTT tidak kalah pentingnya dengan kasus Corona, mestinya pemerintah lebih memperhatikan lagi, apalagi angka kematian tiap hari terus meningkat,” ujar anggota DPR Komisi IX H. Anas Thahir di Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Menurut politisi PPP ini, kasus DBD di NTT ini cukup dahsyat. Data terbaru, korban DBD yang sudah meninggal sebanyak 37 orang.
Ia meminta pemerintah agar melakukan penanganan dengan cepat sehingga korbannya tak bertambah banyak. Terlebih, DBD ini menular.
“Penyakit DBD ini juga menular, sehingga pemerintah harus mampu memberikan penanganan cepat agar penularannya tidak memakan banyak korban, lebih baik pencegahan di utamakan, karena kasus DBD di Indonesia sudah biasa terjadi,” harap Anas.
“Lebih baik pencegahan diutamakan, karena kasus DBD di Indonesia sudah biasa terjadi,” usul Anas.
Kasus DBD sama pentingnya dengan kasus Corona. Karenanya, kata dia, pemerintah harus memberikan perhatian yang sama seriusnya.
“Jangan sampai seluruh energi dan konsentrasi hanya difokuskan untuk menangani Corona, sehingga kasus DBD jadi terabaikan. Ini bisa berakibat lebih buruk,” paparnya.
“Fasilitas kesehatan ditingkatkan, apalagi di NTT fasilitas itu sangat terbatas sehingga para penderita terkesan terlantar dirumah sakit, pemerintah pusat mestinya lebih optimal lagi dalam penanganannya,” pungkasnya. (MI)